jEniS-JeNiS LiNuX aNd PeNgErTiAaN'X

Artikel bersambung dari GMC ini berusaha menjelaskan sejarah dan latar belakang segalanya seputar Linux secara kronologis tanpa mengklaim atas kelengkapannya. Detil dan data tentang Linux dapat ditemukan dibagian lain situs ini dan situs-situs penunjang GudangLinux yang senantiasa diperkini dan dibubuhi terusan (links) bila perlu.
Prasejarah Linux
ImagePada tahun 1983 Richard M. Stallman mendirikan proyek GNU dengan tujuan mengadakan sebuah sistem operasi mirip UNIX dan kompatibel dengan POSIX. Dua tahun kemudian ia mendirikan yayasan Free Software Foundation (FSF) dan menciptakan GNU General Public License (GPL) sebagai pondasi hukum guna menjamin penyebaran software secara bebas.
Atas dasar pondasi hukum itu, Software GNU telah tersebar luas dan banyak pengembang relawan dapat memberikan kontribusinya. Dalam waktu singkat telah tersedia banyak paket program dan jumlahnya terus meningkat. Pada awal 1990an pada prinsipnya telah tersedia cukup paket program bebas (GNU Software) yang dapat digunakan sebagai komponen membangun sebuah sistem operasi. Untuk itu ternyata masih tertinggal Kernel (Proyek GNU-Hurd) yang merupakan jantung dari sebuah sistem operasi yang pengembangannya masih terhambat. Microkernel yang dikembangkan untuk itu ternyata mengalami banyak hambatan, terutama dalam hal melibas kecoa (bugs) dan sehubungan dengan arsitekturnya yang moderen tapi dianggap cukup ribet.
Pada dasawarsa tahun 80an Universtas
Dengan terhambatnya pengembangan BSD, maka pada awal tahun 1990an sebenarnya belum tersedia sistem operasi yang 100% bebas. Dan perselisihan hukum dengan AT&T membuat masa depan proyek BSD jadi tak menentu, sementara pengembangannya juga praktis dibekukan. Sementara itu, proyek GNU lainnya tetap berjalan dan jumlah paket software yang dihasilkan terus meningkat.
Di tahun 1991 Linus Torvalds di Helsinki mulai mengembangkan sistem operasi yang belakangan dikenal dengan nama Linux. Mulanya sekedar emulasi terminal yang saat itu ia butuhkan untuk mengakses server UNIX di Universitas tempat ia menuntut ilmu. Torvalds menulis program dengan pendekatan yang berorientasi kepada hardware dan independen terhadap sistem operasi yang ada karena ia ingin menggunakan PC yang telah tertanam prosesor intel tipe 80386 secara optimal (keluarga x86 sampai saat ini telah menjadi standar). Sebagai rujukan Torvalds menggunakan Sistem Minix dan kompiler GNU-C-Compiler (GCC).
Seperti ditulis dalam bukunya (bersama David Diamond, 2001), Torvalds kemudian menyadari bahwa apa yang dibuatnya itu ternyata merupakan basis sebuah sistem operasi. Pada hari bersejarah 25 Augustus 1991 ia kemudian memposting email ke milis pengguna Minix: comp.os.minix yang isinya selalu dikutip sebagai sebuah proklamasi lahirnya Linux:
Sesungguhnya, bila mengikuti kata hati Linus Torvalds saat itu, nama sistem operasi atau tepatnya kernel yang dibidaninya, bukannya bernama Linux melainkan Freax. Sebuah kata berasal dari Free dan juga bisa dari kata Freak. Ditambahkan huruf x dibelakangnya seperti umumnya penamaan di lingkungan Unix. Karena itu awalnya selama enam bulan pertama, Torvalds masih sempat menyimpan karyanya di folder bernama Freax. Walaupun nama Linux pernah terlintas dalam pikirannya, tapi kata itu tidak pernah dilontarkan karena ia beranggapan hal itu terlalu egosentris.
Untuk memberikan akses kepada pengembang lain memungkinkan kontributor melakukan perbaikan maupun kontribusi termasuk saran dalam pengembangan lebih lanjut, ia harus meletakkan file tersebut di sebuah server FTP di (ftp.funet.fi) Helsinki University of Technology (HUT), seperti yang telah dilakukan pada hari bersejarah tanggal 17 September 1991. Penanggung jawab untuk server di HUT saat itu Ari Lemmke ternyata tidak suka dengan nama Freax dan tanpa banyak diskusi langsung saja memberi nama Linux. Di kode sumber versi 0.01 masih dapat dibaca kalimat tertinggal yang menyebutkan "Makefile for the FREAX-kernel". Tanpa direncanakan, nyaris kebetulan, demikianlah nama Linux secara de facto digunakan sampai saat ini, dimana mana dan untuk segala hal yang erat kaitannya dengan Linux (termasuk GudangLinux).
ImageSehubungan dengan lisensi, awalnya Torvalds menggunakan lisensi buatan sendiri, tapi kemudian memutuskan untuk memakai GPL. Hal itu diberlakukan untuk pertama kalinya bersamaan dengan rilis kernel versi 0.99.10 pada tanggal 7 Juni 1993 yang menggunakan lisensi GPL. Sejak itu pengembangan Linux tumbuh lebih cepat dan lebih efisien. Belakangan dalam sebuah wawancara Linus Torvalds mengakui bahwa pemberlakuan lisensi GPL untuk Linux merupakan keputusan yang paling baik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya: "Making Linux GPL'd was definitely the best thing I ever did.".
Mulanya istilah Linux bagi Torvalds adalah untuk Kernel saja, yaitu jantung dari sebuah sistem operasi. Kemudian ia berkembang menjadi distribusi yang mengemas paket program lain terutama dari proyek GNU, dan itu hampir semuanya menggunakan kata Linux untuk nama distribusinya. Realita ini telah membangkitkan permasalahan yang mempertanyakan penggunaan kata GNU/Linux ketimbang hanya Linux saja.
Sementara itu Richard Stallman sebagai tokoh utama proyek GNU berupaya untuk mensosialisasikan agar sistem operasi yang menanamkan Linux sebagai Kernel sebaiknya membubuhkan nama GNU/Linux. Apa yang telah terjadi saat ini, dari ratusan distro yang ada, hanya beberapa distribusi saja, salah satunya yang terbesar adalah Debian GNU/Linux, yang mematuhi keinginan Stallman. Perbedaan pendapat juga diperluas karena kondisi distribusi dewasa ini yang tidak sekedar mengemas kernel Linux dan program dari proyek GNU saja, melainkan juga program-program dari sumber bebas pihak ketiga lainnya.
Perjuangan mencapai 1.0
Pecinta dan pengembang Linux sejak mula berkumpul dan berdiskusi di Minix Newsgroup yang jumlahnya baik dari sisi peserta maupun topik yang dibahas kian hari terus meningkat. Pada awal 1992, pendiri Minix Profesor Andrew Tanenbaum kewalahan dengan dimensi threads tentang Linux yang dibahas di milis Minix dan ia merasa hal itu sudah berlebihan.
Dalam sebuah postingnya yang terkenal "LINUX is obsolete" (Linux adalah kadaluarsa), Profesor Tanenbaum melontarkan kritik yang menjadi awal dari perseteruan dengan kelompok Linux. Ia menyebutkan bahwa kernel Linux yang monolithic adalah kuno dan sebuah sistem operasi yang moderen seharusnya merujuk kepada teknologi microkernel. Selain itu dikatakan bahwa Linux telah menyatu dengan arsitektur prosesor x86, sedangkan menurut Tanenbaum sebuah sistem operasi yang baik harus portable.
Diskusi berkelanjutan memanas dan posting Torvalds menjawab hal itu mulai emosional melampaui batas teknis sampai menyinggung pribadi. Hal terakhir kemudian diluruskan dengan permintaan maaf. Sebagai konsekuensi dari 'tawuran elektronik' tersebut, kelompok kubu Linux meninggalkan milis minix dan membentuk sebuah newsgroup baru: comp.os.linux.
Usaha implementasi sistem X-Window dilakukan pada tahun yang sama, memberikan Linux tidak hanya sebuah antarmuka grafis (GUI) melainkan juga kemampuan networking di tengah sistem operasi dengan x-clients dan x-server via socket domain. Selain itu kemampuan networking dengan dunia luar yang menjadi keharusan sebuah sistem ala Unix, juga saat itu dianggap nyaris rampung. Tanpa ragu Torvalds membuat lompatan dengan meningkatkan versi Linux dari 0.95 menjadi 1.0, sebuah status bagi pengembang mengekspresikan apa yang direncanakan sudah jadi.
Namun apa yang terjadi sebagai realita yang harus dihadapi sehubungan dengan networking ternyata tidak semudah itu. Hampir dua tahun dibutuhkan tim pengembangan sampai akhirnya versi 1.0 benar-benar berfungsi. Kernel Linux kemudian untuk pertama kalinya mendapatkan driver untuk SCSI dan sound, termasuk sistem file ext2.
Dengan sistem X-window yang telah dimilikinya, dimungkinkan portasi program-program jang jalan untuk X11 termasuk yang berasal dari SCO Unix, semuanya telah memperluas penawaran aplikasi yang bisa digunakan untuk Linux. Linux mulai belajar mencetak via port paralel berkat portasi dari sistem cetak BSD, membuat ia mulai bisa digunakan.
Sebagai distribusi Linux pertama, di akhir tahun 1992 telah tersedia distro Yggdrasil yang bisa di instalasi menggunakan CDROM. Distribusi generasi awal lainnya yang masih ditemukan piawai sampai hari ini (2006) adalah Slackware Linux yang ada sejak awal tahun 1993 dan Debian GNU/Linux dimulai pada pertengahan tahun yang sama.
Pada bulam Maret 1994 akhirnya Torvalds meluncurkan Linux 1.0. Dimensi kode sumber untuk kernel Linux saat itu mencapai lebih dari 170.000 baris, dimana separuhnya terdiri dari hardware drivers. Sejumlah elemen yang senantiasa diperbaiki sampai saat ini, masih bisa ditemukan dalam versi Linux terbaru.
Tercatat saat itu, sekitar seratus pemrogram relawan yang aktif dan tersebar diseluruh dunia, bahu membahu membangun Linux, termasuk pemrogram prominen seperti Alan Cox dan Donald Becker. Jumlah pengguna sistem operasi Linux dimasa yang sama di-estimasikan sekitar seratus ribuan.
Jalan menuju Komersialisasi
Bersama dengan ketersediaan versi 1.0, pengembang kernel mulai memberlakukan ketentuan baru untuk seterusnya dengan memisahkan versi untuk pengguna dan versi untuk pengembang dengan kode genap (stabil) dan ganjil (tidak stabil, sedang dikembangkan). Semua fitur-fitur terkini diujicoba pada kernel 1.1 (ganjil atau 'minor version number'), sementara untuk versi 1.0 (genap) disediakan perbaikan bugfixes dengan melibas semua kecoa-kecoa (bugs) setiap kali bila ditemukan. Hanya fitur-fitur yang telah teruji dengan baik disertakan bersama versi stabil untuk produksi.
Pengembangan kernel berlangsung berkesinambungan dan satu tahun kemudian ia mampu membuat sebuah lompatan bersama rilis kernel Linux 1.2. Kode sumber yang diproduksi kini mencapai 300.000 baris atau hampir duakali lipat dari versi 1.0 sebelumnya. Ia juga menyertakan banyak hardware driver. Dan selain itu, untuk pertama kalinya tersedia edisi yang diportasi dan bisa jalan di arsitektur lain kecuali Intel termasuk prosesor Alpha, Mips dan SPARC.
Peningkatan lainnya pada Linux 1.2 ini terutama untuk dukungan jaringan yang kini mendukung lebih banyak kartu jaringan dan berkat fitur IP-Forwarding, ia mudah dimanfaatkan sebagai Router termasuk Packet Filter Firewall. Protokol-protokol untuk jaringan seperti NFS, IPX atau AppleTalk dikuasai Linux dengan baik, dan membuka kemungkinan penerapan di lingkungan jaringan majemuk.
Dengan prakiraan pengguna Linux sekitar limaratus ribu sampai satu setengah juta saat itu, tersedia pasar yang serius dan mulai manarik untuk diexpoitasi perusahan yang bergerak di lingkungan Linux secara komersil. Distribusi komersil bermunculan mulai berusaha memperkuat keberadaannya termasuk distro-distro seperti Caldera, Red Hat dan SuSE.
Banyak perusahan mulai menyadari manfaat dari software bebas, atau dengan formulasi lain banyak sysadmin yang mulai berkiprah berkat kebebasan dengan menerapkan fitur-fitur yang disediakan Linux kedalam lingkungan produksi. Bagaimanapun juga dimasa itu, Linux masih merupakan mainan para hacker yang masih tidak seberapa peduli dengan industri TI.
ImageDiantara fitur yang sering digunakan adalah Samba, sebuah paket software yang mampu membuat sistem Linux beroperasi di lingkungan jaringan Windows sebagai server file dan server printer. Disamping itu, bermodal aplikasi klasik dari lingkungan Unix, Linux dimanfaatkan sebagai webserver menggunakan Apache dan sebagai mailserver menggunakan sendmail sangat popular.
Sampai dengan musim panas tahun 1996 telah dirilis sekitar 100 kali versi percobaan untuk kernel uijicoba 1.3 guna menyiapkan seri kernel berikutnya versi Linux 2.0. Dimensi kode sumber saat itu telah mencapai sekitar 800 000 baris, dua setengah kali dari versi 1.2. Dukungan untuk hardware juga meningkat signifikan termasuk penambahan portasi untuk arsitektur prosesor Motorola-68k dan PowerPC.
Peningkatan cukup penting pada Linux 2.0 adalah dukungan untuk Multiprosesor (SMP) yang mampu menangani sampai dengan 16 CPU, walaupun fitur ini pada saat itu masih dalam status experimental.
Pada tahun 1996 Torvalds mengumumkan kebutuhan akan maskot untuk dijadikan simbol kegiatan Linux. Syaratnya adalah harus berbentuk seekor penguin, tapi bukan sembarang penguin. Seperti tertulis dalam buku biografinya Just For Fun, persyaratan untuk si Pingu idamannya itu adalah: "Seekor penguin yang tampil sangat 'happy', seperti baru saja menikmati segelas bir setelah mendapatkan 'sex' terindah dalam hidupnya."
Simbol penguin yang dianggap memenuhi persyaratan itu, telah digunakan secara luas untuk semua urusan yang terkait dengan Linux, merupakan hasil disain dibuat oleh Larry Ewing. Sedangkan nama Tux yang telah diusulkan James Hughes konon diturunkan dari kata Torvalds UniX. Atau barangkali dari 'tuxedo' karena si Pingu tampil seperti menggunakan baju jas smoking (dinner jacket atau black tie) yang formal dikenakan di Inggris.
Apapun alasannya, Tux dengan penampilan yang cinta damai dan lucu itu, telah disambut oleh semuanya, tua dan muda mulai dari balita sampai manula di seluruh dunia. Ia juga merupakan bagian dari logo kebanyakan distribusi Linux yang ada. Replikasi Tux banyak dibuat guna memenuhi kebutuhan pencintanya, tersedia dalam segala jenis asesoris, terutama boneka segala ukuran.
Jenis-Jenis Linux
Xandros Linux adalah sebuah distro Linux yang berdasarkan pada sistim KDE. Tampilannya sangat mirip dengan Microsoft Windows, jadi apabila dioperasikan sangat mudah dan nyaman. Selain itu pun, sistim operasi ini pun murah. Di toko-toko, CD LinuXandros biasa dijual dengan harga kurang lebih 15.000 - 30.000 Rupiah. Sistim operasi ini pun sangat user-friendly dan tidak menyulitkan bagi para pemula. Saat ini, Xandros telah mencapai versi 4.
“Ubuntu” berasal dari bahasa kuno Afrika, yang berarti “rasa perikemanusian terhadap sesama manusia”. Ubuntu juga bisa berarti “aku adalah aku karena keberadaan kita semua”. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional. Ubuntu sendiri dikembangkan oleh komunitas sukarelawan Ubuntu dan kami mengundang Anda untuk turut serta berpartisipasi mengembangkan Ubuntu!
Ubuntu Linux merupakan sebuah distro baru yang langsung mendapatkan tempat dihati para pengguna Linux khususnya bagi para Debian mania. Bagaimana tidak anak baru ini memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan sang ayah sendiri, Ubuntu menawarkan semua kelebihan yang dimiliki oleh Debian ditambah dengan update berkala setiap 3 bulan, dukungan komunitas yang sangat banyak, dukungan dana yang melimpah, bahkan anda bisa mendapatkan CD Installernya secara gratis. Pada tulisan ini akan dijelaskan Langkah-langkah Installasi Kubuntu/Ubuntu Linux yang sangat mudah sekali.
Komunitas Ubuntu dibentuk berdasarkan gagasan yang terdapat di dalam filosofi Ubuntu: bahwa perangkat lunak harus tersedia dengan bebas biaya, bahwa aplikasi perangkat lunak tersebut harus dapat digunakan dalam bahasa lokal masing-masing dan untuk orang-orang yang mempunyai keterbatasan fisik, dan bahwa pengguna harus mempunyai kebebasan untuk mengubah perangkat lunak sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
Perihal kebebasan inilah yang membuat Ubuntu berbeda dari perangkat lunak berpemilik (proprietary); bukan hanya peralatan yang Anda butuhkan tersedia secara bebas biaya, tetapi Anda juga mempunyai hak untuk memodifikasi perangkat lunak Anda sampai perangkat lunak tersebut bekerja sesuai dengan yang Anda inginkan.
Berikut ini adalah komitmen publik tim Ubuntu untuk para penggunanya:
-
Ubuntu akan selalu bebas dari biaya, maka dari itu tidak akan ada biaya tambahan untuk “edisi enterprise”, kami akan membuat semua pekerjaan terbaik Ubuntu tersedia untuk semua orang dengan istilah Bebas yang sama.
-
Ubuntu juga menyediakan dukungan komersial dari ratusan perusahaan di seluruh dunia. Ubuntu dirilis secara tetap dan dapat Anda prediksikan; rilis Ubuntu terbaru tersedia setiap enam bulan. Setiap rilis akan didukung oleh Ubuntu dengan perbaikan pada keamanan dan perbaikan lainnya secara bebas selama sekurangnya 18 bulan.
-
Ubuntu akan menyertakan terjemahan dan prasarana aksesibilitas terbaik yang dimiliki oleh komunitas Perangkat Lunak Bebas, hal ini berguna untuk membuat Ubuntu dapat dipergunakan oleh banyak orang. Kami juga bekerja sama dengan seluruh komunitas Perangkat Lunak Bebas dalam hal perbaikan bug dan saling membagi kode.
-
Ubuntu berkomitmen secara penuh terhadap prinsip-prinsip dari pengembangan perangkat lunak bebas; untuk ini kami mendorong masyarakat untuk menggunakan perangkat lunak bebas dan open source, lalu memperbaikinya dan kemudian menyebarkannya kembali.
-
Ubuntu cocok digunakan baik untuk desktop maupun server. Ubuntu saat ini mendukung berbagai arsitektur komputer seperti PC (Intel x86), PC 64-bita (AMD64), PowerPC (Apple iBook dan Powerbook, G4 dan G5), Sun UltraSPARC dan T1 (Sun Fire T1000 dan T2000).
Ubuntu menyertakan lebih dari 16.000 buah perangkat lunak, dan untuk instalasi desktop dapat dilakukan dengan menggunakan satu CD saja. Ubuntu menyertakan semua aplikasi standar untuk desktop mulai dari pengolah kata, aplikasi lembar sebar (spreadsheet) hingga aplikasi untuk mengakses internet, perangkat lunak untuk server web, peralatan untuk bahasa pemrograman dan tentu saja beragam permainan.
Lycoris Desktop/LX merupakan distro Linux yang sangat mudah diinstalasi. Jika komputer Anda telah memiliki partisi kosong (ruang harddisk terpisah atau harddisk kosong), Anda tinggal boot komputer dengan CD Lycoris lalu ikuti petunjuk di layar monitor. Anda juga dapat menginstalasi dari DOS/Windows. Untuk lebih jelas dan amannya, baca petunjuk berikut ini sebelum memulai atau paling tidak selama melakukan instalasi. Langkah yang paling penting dalam proses instalasi Linux adalah pembuatan partisi harddisk. Meskipun sebagian besar distro Linux menyertakan program untuk membuat partisi pada saat instalasi, Anda disarankan telah menyiapkan partisi terpisah sebelum memulai instalasi agar aman. Aman di sini maksudnya tidak kehilangan data yang telah ada sebelum instalasi Linux.
RedHat 9.0 dirilis pada 31 Maret 2003, informasi dan documentasi lengkap Linux RedHat dapat di peroleh dari situs resmi RedHat, http://www.redhat.com. Satu hal yang tak boleh di tinggalkan, bahwa seluruh screnshot yang ada dalam tutorial ini penulis ambil dari documentasi resmi RedHat.
Red Hat merupakan distro linux yang populer (paling tidak di Indonesia). Dengan kemudahan fitur yang ada menjadikan Red Hat sanggup menggantikan windows. Disisi lain, banyak pengguna komputer yang enggan meninggalkan windows seratus persen. Solusi cerdas untuk kasus ini adalah menggunakan dua sistem operasi sekaligus, windows dan linux. Namun bukan perkara mudah (setidaknya itu yang penulis alami beberapa waktu lalu) untuk menginstal linux disamping windows yang dengan manisnya telah menempati space di hardisk. Masalah paling umum terjadi pada pembagian partisi. Walau banyak software pembagi partisi -katakanlah Partition Magic- yang populer, namun penulis merasa perlu menulis tutorial ini, sebagai panduan bagi yang ingin beralih ke linux.
Kubuntu Saat ini Ubuntu Linux merupakan distro yang paling populer. Distro ini merupakan turunan dari Debian Linux yang merupakan salah satu distro tua yang ada. Debian sangat terkenal karena sampai saat ini merupakan distro yang benar-benar free, paling banyak dukungan paket serta dikenal sangat stabil. Sudah banyak sekali distro yang diturunkan daari Debian Linux ini seperti Knoppix, Morphix, Xandros, Ubuntu dan sebagainya.
Debian memang dikenal sangat stabil karena benar-benar menerapkan standart yang sangat ketat untuk software-software bawaannya sehingga perkembangan Debian sendiri bisa dibilang sangat lambat, saat ini saja Debian baru sampai pada versi major 3. Bandingkan dengan Distro seangkatannya yang rata-rata sudah mencapai versi major 10 keatas. Hal ini yang agak disayangkan para pecinta Debian.
Ubuntu Linux merupakan sebuah distro baru yang langsung mendapatkan tempat dihati para pengguna Linux khususnya bagi para Debian mania. Bagaimana tidak anak baru ini memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan sang ayah sendiri, Ubuntu menawarkan semua kelebihan yang dimiliki oleh Debian ditambah dengan update berkala setiap 3 bulan, dukungan komunitas yang sangat banyak, dukungan dana yang melimpah, bahkan anda bisa mendapatkan CD Installernya secara gratis. Pada tulisan ini akan dijelaskan Langkah-langkah Installasi Kubuntu/Ubuntu Linux yang sangat mudah sekali.
Mandrake 10 Distribusi linux Mandrake, merupakan salah satu distribusi yang populer di Indonesia, apalagi dengan adanya dukungan bahasa Indonesia. Keluaran terbaru dari Mandrake, Mandrake 9.2, merupakan pilihan tepat bagi mereka yang ingin serius mengganti sistem operasi dengan linux. Selain interface yang user-friendly, dukungan teknis dari vendor distribusi ini luar biasa.
Distribusi linux Mandrake, merupakan salah satu distribusi yang populer di Indonesia, apalagi dengan adanya dukungan bahasa Indonesia. Keluaran terbaru dari Mandrake, Mandrake 9.2, merupakan pilihan tepat bagi mereka yang ingin serius mengganti sistem operasi dengan linux. Selain interface yang user-friendly, dukungan teknis dari vendor distribusi ini luar biasa.
Fedora core 4 Hilangnya versi download Linux Red Hat, membuat para pengembang distro semakin kreatif. Fedora Core, sebagai pengganti Linux Red Hat yang dikembangkan para programer Red Hat bersama komunitas Linux secara terbuka, telah memiliki turunan. Salah satunya adalah LormaLinux.Tidak seperti Fedora Core “asli” yang membutuhkan tiga CD untuk instalasi, LormaLinux (linux.lorma.edu) hanya berupa sebuah CD. Distro yang dikembangkan oleh lembaga pendidikan Lorma Colleges ini merupakan kompilasi ulang dari kode program Fedora atau Red Hat, khusus untuk i686 atau prosesor kelas Pentium III ke atas. Program untuk instalasi LormaLinux menggunakan Anaconda yang telah lama menjadi standar instalasi Red Hat dan turunannya. Demikian pula programprogram untuk konfigurasi, semuanya berbasis Red Hat atau Fedora Core.
Kelebihan dan kekurangan LormaLinux lebih cepat bila dijalankan padakomputer dengan prosesor Pentium III ke atas dibandingkan Fedora atau Red Hat.Tapi sebaliknya, LormaLinux tidak bisa digunakan untuk prosesor di bawah Pentium III. LormaLinux sangat tepat untuk kebutuhan workstation atau komputer untuk pekerjaan sehari-hari.
Karena LormaLinux hanya berupa sebuah CD, tentu biaya download atau copy CD menjadi lebih murah daripada Fedora. Sebaliknya, jumlah aplikasi menjadi terbatas untuk desktop atau workstation dan sedikit aplikasi server atau jaringan. LormaLinux hanya menyediakan server ssh dan sendmail, namun mudah ditambahkan dengan paket Fedora atau Red Hat yang lain, termasuk siap sebagai server diskless dengan menambah paket LTSP (Linux Terminal Server Project).